Stop Job Hugging: Ini yang Perlu dilakukan para Leaders

Ditulis oleh Sinergia Coaching Centre
Diupdate 10/12/2025 - Dibaca menit

“So, apa yang membuat kamu bertahan di pekerjaan ini?”

Begitulah pertanyaan yang membuat hening saat evaluasi tim. Dua orang menjawab, mereka ingin tetap berkarya. Tapi satu lainnya menghela napas, “Saya sandwich, Bu. Sebenarnya sudah burnout, tapi mau gimana lagi? in this economy, nggak semudah itu cari kerja.”

Dear leaders, pernah menjumpai kondisi serupa? 

Fenomena ini kerap disebut job hugging—tetap memeluk pekerjaan yang nggak lagi membahagiakan, bukan karena nyaman, tapi karena tanggung jawab finansial, loyalitas, atau keluarga. Bahkan, mungkin mereka sudah nggak punya energi, tapi tetap stay karena “badai layout” dan deadline yang silih berganti.

Buat leaders situasi ini bisa terlihat samar. Secara kasat mata, tim masih hadir, workflow berjalan, laporan dikumpulkan tepat waktu. Namun, jika diperhatikan lebih dalam, ada tanda-tanda burnout yang jelas: semangat yang menipis, produktivitas menurun, dan komunikasi mulai renggang. 

Kasus nyata muncul ketika anggota tim yang dulunya penuh inisiatif kini terlihat kelelahan, tapi tetap bertahan karena tanggungan hidup. Seolah mereka nggak mau mengecewakan diri sendiri dan keluarga sampai akhirnya tetap memeluk pekerjaan yang semakin menguras energi.


72% Pekerja Mengalami Job Hugging

Data menunjukkan fenomena ini bukan kasus kecil. Forbes mencatat, 72% pekerja diprediksi akan tetap stay hingga 2027, meski nggak sepenuhnya puas dengan pekerjaannya. Artinya, sebagian besar pekerja akan bertahan dalam kondisi yang nggak ideal.

Lebih dari itu, survei Forbes juga menunjukkan 94% pekerja sadar kondisi ini bisa memicu burnout dan menurunkan performa. Dampaknya nggak hanya pada individu, tapi juga organisasi: produktivitas menurun dan engagement berkurang.So Leaders, ini adalah peringatan. Fenomena job hugging nggak bisa diabaikan. Menunggu sampai tanda krisis muncul bukan strategi efektif. Leaders perlu memahami kondisi tim secara menyeluruh dan mengambil langkah yang tepat.

Strategi Leaders dengan My Career Compass 

Salah satu tools yang bisa membantu Anda adalah My Career Compass (MCC) 🧭. Dengan MCC, Anda bisa memetakan keadaan tim lewat empat area kunci:

Sumber: Buku Panduan My Career Compass

Pahami apa yang membuat tim tetap bersemangat. Bisa berupa tantangan baru, pengakuan, fleksibilitas, atau proyek yang sesuai passion mereka. Insight ini membantu leaders menciptakan lingkungan yang mampu mempertahankan motivasi internal dan mengurangi risiko disengagement.

Setiap anggota tim punya potensi yang bisa dikembangkan. Dengan memetakan area development, leaders bisa menawarkan pelatihan, mentoring, atau coaching yang tepat. Ini menumbuhkan kompetensi sekaligus menunjukkan perhatian organisasi terhadap pertumbuhan individu.

Burnout nggak selalu terlihat dari luar. Beberapa anggota tim masih hadir secara fisik, tapi energi dan fokus mereka menipis. Mengetahui keterampilan yang bikin tim kehilangan energi memungkinkan leaders mengambil langkah preventif seperti halnya redistribusi tugas atau penyesuaian workload.

Ketidakcocokan antara skill individu dan tuntutan pekerjaan sering memicu stres. MCC membantu leaders mengidentifikasi gap ini, sehingga intervensi seperti role realignment atau proyek yang sesuai kompetensi bisa dilakukan.

Melalui insight dari empat area ini, leaders bisa mengambil keputusan strategis: mulai dari penyusunan training, career mapping, hingga role realignment. Pendekatan ini nggak cuma menurunkan risiko burnout, tapi juga memastikan tim tetap produktif, engaged, dan merasa diperhatikan.

Ready to Transform with My Career Compass?

Fenomena job hugging adalah sinyal penting bagi leaders untuk proaktif. Kondisi ini memang nggak bisa dihindarkan, tapi kita bisa menyusun langkah strategis sehingga tidak menambah beban individu maupun organisasi.

Melalui My Career Compass, Anda dapat memahami kondisi tim dengan lebih jelas, merancang strategi yang tepat, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif. 

Kalau Anda mau tahu cara mengimplementasikan My Career Compass untuk kebutuhan tim, yuk terkoneksi dengan kami disini!

Let’s Connect!

Sumber: https://www.forbes.com/sites/bryanrobinson/2025/10/25/job-hugging-75-of-workers-staying-put-through-2027-study-shows/

Author


Kategori

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Stay in the loop and sign up for the Sinergia Coaching Centre newsletter:

Documentation

Social