by : Ina Istiana
Berapa banyak foto yang tersimpan di dalam galeri ponsel Anda?
Saya percaya seiring dengan perkembangan teknologi dan ponsel yang dilengkapi kamera super canggih, setiap orang hobi untuk mengambil foto.
Isi galeri Anda pun pasti beragam, mulai jenis potret diri (selfie), foto pemandangan, moment saat travelling, dll. Potret tersebut semacam cermin dengan memori yang merefleksikan kembali momen-momen dan orang-orang yang cukup istimewa untuk ‘dibekukan’ dalam waktu selamanya.
sumber: Alina Niculita POY Expert
Secara kolektif, foto-foto ini memperlihatkan kisah-kisah yang sedang berlangsung dalam kehidupan Anda, yang berfungsi sebagai jejak visual yang menandai di mana Anda berada (secara emosional, dan juga fisik). Secara natural pun sebenarnya ketika seseorang melihat gambar, seperti foto atau gambar di majalah, mereka bisa mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka (terhadap gambar tersebut). Yang berarti foto bisa membantu memahami lebih dalam tentang inner-self seseorang
Maka, dalam artikel ini Anda akan mempelajari tentang:
- Mengapa Family Photo Album digunakan untuk Phototherapy
- Manfaat Phototherapy
- Bagaimana Proses Phototherapy dengan Family Album
Mengapa Family Photo Album digunakan untuk Phototherapy?

sumber: dokumentasi pribadi
Album foto keluarga bisa menjadi jendela menuju dunia batin seseorang. Dalam fototerapi, album ini digunakan sebagai alat untuk menggali lebih dalam emosi, kenangan, dan pemahaman diri. Berikut beberapa cara album foto keluarga bisa dimanfaatkan dalam fototerapi:
- Mengungkap Emosi yang Terpendam
Melihat foto-foto lama dapat membangkitkan berbagai emosi, dari kebahagiaan hingga kesedihan. Dengan membicarakan perasaan yang muncul saat melihat foto, seseorang dapat lebih memahami dan mengelola emosi yang terpendam.
- Memperkuat Ikatan Keluarga
Foto-foto keluarga merekam momen-momen penting dalam kehidupan keluarga. Dengan melihat bersama-sama, anggota keluarga dapat memperkuat ikatan emosional dan saling memahami lebih dalam.
- Meningkatkan Self-Awareness
Foto-foto diri sendiri dari masa ke masa dapat menjadi cermin untuk melihat bagaimana diri kita berubah dan berkembang. Ini membantu meningkatkan kesadaran diri dan penerimaan terhadap diri sendiri.
- Mengatasi Trauma
Foto-foto yang terkait dengan peristiwa traumatis dapat menjadi pemicu bagi seseorang untuk menghadapi dan mengatasi trauma tersebut dengan bantuan terapis.
- Membangun Narasi Diri
Dengan menata dan menceritakan kembali kisah hidup melalui foto-foto, seseorang dapat membangun narasi diri yang lebih koheren dan bermakna.
Apa Manfaat Phototherapy?

sumber: dokumentasi pribadi
Bagi banyak orang, mengekspresikan emosi secara verbal bisa sangat sulit, terutama ketika berkaitan dengan trauma yang mendalam. Phototherapy memberikan cara yang lebih lembut dan nonverbal untuk mengeksplorasi perasaan dan pengalaman.
Inilah beberapa manfaat Phototherapy:
- Meningkatkan kesejahteraan emosional
Dengan memahami emosi yang terpendam, seseorang dapat mengelola stres dan meningkatkan kualitas hidup.
- Memperkuat hubungan interpersonal
Phototherapy dapat meningkatkan komunikasi dan pemahaman dalam hubungan dengan keluarga dan orang terdekat.
- Meningkatkan kreativitas
Proses menata dan menceritakan kembali kisah hidup melalui foto-foto dapat merangsang kreativitas.
- Meningkatkan harga diri
Dengan memahami perjalanan hidup dan pencapaian diri, seseorang dapat membangun harga diri yang lebih kuat.
Bagaimana Proses Phototherapy dengan Family Album

Kita bedah yuk cara kerja phototherapy dengan family Album, sebut saja seorang wanita bernama Riska (nama samaran), berusia 35 tahun yang mengalami kesulitan dalam membangun hubungan dengan pasangannya. Ia merasa sulit untuk mempercayai orang lain dan seringkali merasa kesepian. Maka yang perlu Anda lakukan sebagai Coach yaitu:
- Meningkatkan kesadaran diri dan penerimaan terhadap masa lalu.
- Memperkuat ikatan emosional dengan keluarga.
- Membangun kepercayaan diri dalam hubungan interpersonal.
Let’s Practice!

- Riska diminta membawa album foto keluarga yang paling bermakna baginya. Coach menciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk sesi terapi.
- Riska diajak untuk memilih beberapa foto yang paling menarik perhatiannya, ajak dia untuk mendeskripsikan foto tersebut secara detail termasuk siapa saja yang ada di foto, kapan dan di mana foto diambil, serta perasaan yang muncul saat melihat foto tersebut.
- Ajukan pertanyaan seperti
“Siapa saja orang-orang yang ada di foto ini?”
“Apa yang sedang terjadi pada saat foto ini diambil?”
“Apa yang Anda rasakan saat melihat foto ini?”
“Apa yang paling Anda ingat tentang momen ini?”
Sebagai Coach Anda bisa menghubungkan pengalaman masa lalu yang terungkap dalam foto-foto dengan masalah yang sedang dihadapinya saat ini. Selanjutnya memberikan tugas-tugas rumah untuk membantu Riska memproses emosi dan pengalaman yang muncul selama sesi, seperti menulis jurnal tentang perasaan yang muncul setelah melihat foto-foto tersebut, dan juga memilih satu foto yang paling bermakna dan membuat sebuah cerita tentang foto tersebut.
Anda juga bisa mempelajari metode phototherapy ini lebih lengkap dalam kelas sertifikasi Hello Points Workshop dari Points of You Indonesia.
Terkoneksi dengan tim kami di sini!
sumber:
https://phototherapy-centre.com/phototherapy-techniques/
https://tribe.points-of-you.com/c/centerpeace/faces-center-piece