Pernahkah dalam perjalanan Anda menghirup suatu aroma yang Anda sukai dan seketika berhenti sejenak untuk menghirup aroma itu lebih lama lagi? Rasanya seperti kembali ke memori masa lalu, pada tempat, dan waktu yang berbeda.
Layaknya indra lainnya di tubuh, hidung kita memiliki reseptor penciuman yang dapat mengikat pola yang sangat spesifik. Yang kemudian pola ini mengirimkan sinyal ke otak untuk diproses. Pada dasarnya otak kita merekam segala pola yang pernah terjadi sebelumnya, hal inilah yang menyebabkan kita untuk mengingat kembali emosi / rasa / pengalaman serupa yang pernah dialami ketika mencium suatu aroma.
Sebagai Coach, Anda tentunya pernah menghadapi coachee yang mengeluh susah menemukan solusi atas masalahnya yang begitu kompleks, entah karena itu begitu memberatkan atau terlalu lama hidup dengan masalahnya, sampai – sampai dia merasa masalah itu susah didefinisikan dan mustahil untuk diselesaikan. Seolah – olah coachee hidup dalam rumah yang terbuat dari masalahnya sendiri.
Pada dasarnya, semua coachee memahami dan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka hanya perlu berhenti sejenak, keluar dan melihat masalahnya dari sudut pandang lain. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajak coachee berhenti dan melihat masalahnya adalah menggunakan aromatherapy. Dengan meneteskan essential oil ke dalam air pada diffuser, ruangan coaching Anda dapat memiliki suasana yang berbeda dari tempat / ruangan coachee beraktifitas sehari – hari, seolah – olah mengajak coachee untuk pergi ke tempat baru.
Aromatherapy dapat menjadi pintu masuk bagi Anda untuk lebih memahami masalah yang dihadapi coachee. Aroma yang ditimbulkan dari diffuser, dapat mengangkat mood coachee dan membuat mereka menjadi lebih tenang. Disinilah Coach bisa memberikan pertanyaan – pertanyaan yang tepat untuk membantu coachee mendefinisikan masalahnya (dapatkan pertanyaan coaching yang tepat DISINI) dan melanjutkan proses coaching . Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua aroma bisa digunakan untuk mengangkat mood seseorang. Berikut sudah kami rangkumkan 3 Aroma yang Ampuh untuk Mengangkat Mood Coachee!
Lavender
Sifat anxiolytic (pereda kecemasan) membuat Lavender dikenal sebagai aroma yang mampu meningkatkan suasana hati dan bisa digunakan untuk melawan depresi. Minyak dari bunga yang memiliki aroma wangi yang khas ini telah diteliti oleh para ahli.
Hasilnya, 80 mg kapsul minyak lavender bisa membantu mengurangi kecemasan dan depresi. Menurut penelitian dari International Journal of Psychiatry in Clinical Practice, ternyata tidak ada efek samping dalam penggunaan essential oil beraroma Lavender ini untuk mengobati rasa cemas dan depresi.
Jika digunakan setiap hari, minyak essential lavender bisa membantu menurunkan depresi hingga 32,7%. Selain itu, minyak ini juga bisa meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kemurungan, dan meningkatkan kesehatan.
Bergamot
Aroma ini mungkin cukup asing bagi Anda, asalnya minyak bergamot ini berasal dari ekstrak kulit buah citrus bergamia. Essential oil ini merupakan antidepresan yang kuat karena memiliki sifat yang stimulan.
Aroma bergamot dapat memberi sinyal ke otak untuk menghasilkan serotonin dan dopamin yang berguna untuk meredakan rasa lelah, cemas dan moody.
Menurut penelitian yang dilakukan di tahun 2018 oleh Eleonora De Pozzo ditemukan bahwa bergamot mampu menjadi obat alami untuk kegelisahan. Cukup dengan meneteskan 2 – 3 tetes minyak di telapak tangan dan gosok merata, kemudian hirup aromanya. Ini cocok bagi coachee Anda yang sering mengeluhkan cemas dan lesu menghadapi masalahnya Coach!
Chamomile
Anda mungkin sering mendengar manfaat minum teh bunga chamomile dapat membuat badan lebih terasa rileks dan santai. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health, aroma bunga chamomile bahkan dapat membantu mengatasi kecemasan, depresi dan gangguan tidur.
Penggunaannya, bisa Anda teteskan pada diffuser yang ada di ruangan coaching atau dengan mengoleskan ke nadi di leher atau tangan untuk menciptakan rasa tenang.
Itulah 3 aroma yang ampuh untuk mengangkat mood coachee. Aroma adalah salah satu tools yang bisa Anda manfaatkan untuk memperlancar proses coaching.
Selain itu apa alternatifnya?
Kita juga bisa memanfaatkan indera lain seperti area visual dan auditory sebagai tools coaching, berikut 2 contoh yang bisa digunakan:
Musik
Tak dapat dipungkiri metode ini sudah digunakan dalam berbagai praktik baik di dunia kesehatan maupun pendidikan. Dengan memutarkan alunan nada / instrumen tertentu, dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan motivasi pasien maupun anak didik yang mendengarnya.
Dalam kegiatan coaching, Anda bisa menggunakan musik sebelum memulai proses coaching, dengan memainkan nada instrumen yang menenangkan atau dengan menggunakan lagu yang sesuai dengan kondisi coachee, Anda bisa masuk satu lapisan lebih dalam dengan coachee.
Foto
Pernahkah Anda mendengar istilah phototherapy? Judy Weiser, seorang psikolog asal Amerika telah menggunakan foto dalam kegiatan mengajar, konseling dan workshop-nya selama 25 tahun, menemukan bahwa foto dapat menjadi self-portrait / cermin yang dapat membawa diri untuk mengingat pengalaman / memori yang terjadi di masa lalu dengan memanfaatkan indera visual kita yaitu, mata.
Foto yang digunakan dalam coaching pun tidak bisa sembarangan, ada beberapa foto tertentu yang bisa dan tidak bisa digunakan. Kabar baiknya, dengan perkembangan jaman yang semakin maju, ada tools coaching berbasis foto yang sudah banyak beredar dan bisa digunakan dengan mudah sehingga, Anda tidak perlu kesusahan mencari foto.
Seiring berkembanganya jaman akan semakin banyak tools maupun metode coaching yang bisa Anda gunakan. Kuncinya adalah, jangan pernah capek untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri. Yuk Coach, terus belajar dan update metode coaching Anda!
READING CLUB
Kasper, Siegfried. (2013). An Orally Administered Lavandula Oil Preparation (Silexan) for Anxiety Disorder and Related Conditions: an Evidence Based Review. tandfonline.com. 2023 March 20
Srivastava, Janmejai K; Shankar, Eswar; Gupta, Sanjay. (2010). Chamomile: A Herbal Medicine of The Past with Bright Future. ncbi.nlm.nih.gov. 2023 March 20
Da Pozzo, Eleonora. (2018). Antioxidant and Antisenescence Effects of Bergamot Juice. hindawi.com. 2023 March 20
Weiser, Judy. (1993). PhotoTherapy Techniques: Exploring the Secrets of Personal Snapshots and Family Albums. 2023 March 20