by : Ina Istiana
Jadwal dan kesibukan yang berentetan antara deadline laporan, meeting, seringkali membuat fokus kita menurun, tidak jarang membuat seseorang menjadi sensitif seperti mudah marah atau mudah tersinggung. Emosi negatif mengumpul jadi satu dan akhirnya overwhelmed.
dokumentasi: pribadi, Hello Points Workshop
Maka, yang sebenernya perlu Anda lakukan hanyalah menaruh semua kegiatan Anda sejenak saja. Anda perlu mengenal konsep PAUSE. Dalam artikel ini, kami akan membahas kekuatan pause dan transformasi apa yang dialami seseorang setelah mempraktekkan konsep PAUSE
“Pause is a tool for creating clarity, calmness, a fresh look, and internal peace… there are an infinite number of things you will find out if you only try.”
~ Efrat Shani, Co-Creator Points of You
Mengenal Konsep Pause
Jika mendengar kata Pause, apa yang ada dalam benak Anda? Melakukan pause bukan berarti tidak melakukan apa-apa, proses pause merupakan proses transisi dari kegiatan sebelumnya menuju ke kegiatan yang akan kita lakukan. Mengutip tulisan dari Bu Sarilani Wirawan dalam Linkedinnya, menurutnya Pause itu berarti:
- Dengan sengaja dan sadar membuat jeda untuk menyadari kehadiran diri di saat ini, at the given moment. Berada di saat ini, bukan di masa lalu, dan tidak maju ke masa depan. Hanya di saat ini.
- Berhenti sejenak, dengan sadar, untuk menetapkan intensi kehadiran diri saya bagi orang & lingkungan sekitar
- Dengan sadar merasakan dan menikmati nafas, mengembangkan rasa syukur atas hidup dan kehidupan dengan berbagai pembelajarannya.
Kapan Pause bisa Dilakukan
Dalam metode visual coaching Points of You, Pause-Expand-Focus-Doing, Pause selalu ditempatkan di awal proses, tujuannya jelas yaitu agar Coachee lebih mindful, menaruh kembali kesibukan-kesibukan yang memenuhi pikiran hingga membentuk emosi negatif. Sekarang bayangkan jika Anda seorang Coach dan memiliki Coachee yang analoginya seperti ikan sarden, badannya di dalam kaleng namun kepalanya tidak di sana. Seseorang yang tidak “being present” akan sulit atau bahkan hasilnya tidak maksimal saat melakukan proses coaching.
Contoh lainnya, beberapa waktu lalu kami memiliki klien dari sebuah Multinational Company yang bergerak di bidang finance. Kita semua tahu load pekerjaan yang tinggi, lingkungan kerja yang sangat kompetitif, serta level jabatan yang tinggi sehingga mengemban tanggung jawab sangat besar pula membuat mereka terkadang enggan melakukan Coaching, atau cenderung menjawab dengan jawaban diplomatis saat Coach mengajukan pertanyaan (free download 35 Coaching Questions).
dokumentasi: pribadi, Creative Practice Workshop
Mereka lupa bahwa mereka perlu pause dan berlatih untuk lebih mindful dalam setiap hal, apapun itu, tidak hanya saat coaching. Atau mungkin jika Anda yang membaca artikel ini adalah seorang HR di area people development, proses coaching akan menjadi makanan sehari-hari guna mengembangkan SDM yang Anda miliki. Namun apa jadinya jika seorang karyawan tidak being present dalam proses coachingnya? Maka, itulah saatnya Anda mengajak untuk tune-in ke dalam sesi Pause.
Ide Melakukan Sesi Pause yang Bisa Anda Gunakan
dokumentasi: pribadi
Sebagai seorang Coach maupun profesional, penting untuk Anda menyiapkan beberapa senjata agar proses Coaching lebih menarik dan berdampak. Salah satunya Anda bisa menyiapkan ide-ide unik dalam mengajak Coachee untuk sesi Pause ini
- Mendengarkan musik
Putar musik, duduk bersama semua orang dan masuk sesi Pause hingga musik berakhir. Anda sebagai Coach juga perlu bergabung dalam Pause, sangat penting bagi Anda untuk memberi contoh kepada para peserta atau coachee (menjadi panutan).
Nikmati juga proses Pause, ini untuk Anda juga, ini adalah kesempatan bagi Anda untuk mendengarkan dan mengatur pikiran dan kegembiraan Anda sebelum melanjutkan coaching. Saat musik berakhir, luangkan waktu Anda… perlahan…Pertahankan energi yang telah tercipta di ruangan. Bicaralah dengan lebih lembut dan katakan: “Terima kasih.”
Berikut beberapa playlist yang dapat menemani Pause Anda (akses di sini)
- Menikmati alam sekitar
Dalam Points of You, kami biasanya akan melakukan sesi-sesi coaching maupun facilitating di ruangan yang bernuansa alam.
dokumentasi: pribadi, Turning Point Program
Entah ruangan dengan kaca yang besar sehingga bisa mendapat asupan cahaya matahari, atau ruang-ruang terbuka. Konsep ini yang sebetulnya kami pertahankan agar peserta / coachee bisa merasakan alam di sekelilingnya. Dengan menikmati udara segar maupun melihat-lihat tumbuhan juga merupakan langkah kecil untuk proses Pause.
dokumentasi: pribadi, Turning Point Program
- Menyeruput secangkir kopi ataupun segelas ramuan jamu
Hal unik lainnya untuk sesi Pause adalah menyediakan minuman dengan aroma menyengat, bisa kopi maupun jamu-jamuan. Dalam kelas-kelas workshop academy biasanya kami mengajak peserta untuk menyeruput kopi ataupun jamu, bau kopi dan rempah-rempah dapat membuat peserta / coachee lebih rileks
Sedikit tambahan juga, beberapa waktu lalu kami mengadakan beberapa In House training coaching untuk beberapa perusahaan di beberapa kota. Di akhir sesi kami selalu menanyakan “what is the most significant insight?”, uniknya dalam setiap kelas yang kami adakan selalu ada saja peserta yang merasa bahwa sesi Pause adalah momen yang paling berkesan. Mereka seperti diingatkan kembali bahwa untuk mengambil jeda sejenak saat mulai transisi baru begitu penting. See? Pause hanya perlu waktu maksimal 10 menit, namun ternyata dampaknya sangat luar biasa.
Itu dia beberapa konsep dan ide Pause yang dapat kami bagikan, Anda juga bisa terkoneksi dengan kami untuk belajar metode-metode creative coaching lainnya di sini!
Dapatkan juga kumpulan framework dalam coaching yang bisa Anda adopsi untuk memperkaya proses Anda
sumber: